Beberapa wanita terkadang mengalami orgasme yang kadang terasa
menyakitkan, walaupun mereka menikmati proses bercinta dengan pasangan
mereka. Rasa nyeri atau kram pada perut bagian bawah ini terjadi secara
tiba-tiba, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk melanjutkan
aktivitas seks. Rasa nyeri ini bahkan bisa bertahan hingga beberapa jam.
Tidak banyak wanita yang mengetahui penyakit disorgasmia ini. Beberapa
wanita yang menderita penyakit ini mengatakan bahwa rasa nyeri yang
mereka alami tidak hanya di bawah perut namun juga di sekitar rectum.
Menurut penelitian, rasa nyeri ini diakibatkan oleh kejang yang dialami
oleh dua otot yang ada disekitar rectum. Sebagai wanita, Anda patut
waspada terhadap hal ini. Seperti dilansir netdoctor.co.uk, berikut
fakta mengenai disorgamia.
Penyebab lain
Mayoritas wanita yang menderita disorgasmia mengatakan bahwa mereka
juga memiliki kondisi-kondisi tertentu lainnya seperti kista yang
terdapat dalam ovarium, dan fibroid atau endometriosis. Namun
disorgasmia umum terjadi pada wanita yang berumur 40 hingga 55 tahun
Segera obati
Pada beberapa kasus, para wanita merasa lebih baik, ketika mereka
mengkonsumsi obat pereda rasa sakit atau Non-Steroidal Anti
Inflammatory Drugs (NSAID) seperti diclofenac, ibuprofem atau bahkan
aspirin. Namun, tanpa obat pun rasa sakit dan nyeri tersebut dapat
diredakan dengan meletakkan botol berisi air panas di bawah perut.
Pengobatan jangka panjang
Jika Anda mengalami disorgasmia, Anda disarankan untuk mengkonsumsi
obat pereda rasa sakit atau NSAID selama beberapa bulan ke depan. Minum
sekitar dua sampai tiga jam sebelum Anda berhubungan seksual jika
memungkinkan. Jika Anda ragu-ragu, konsultasikan terlebih dahulu dengan
dokter Anda. Menurut penelitian, terjadinya rasa nyeri ini juga
berhubungan dengan menurunnya tingkat hormon wanita ketika mendekati
masa menopause.
Bisa disembuhkan
Untuk Anda penderita disorgasmia, jangan merasa panik dulu, penyakit
ini dapat diobati. Setelah sembuh pun, Anda juga dapat kembali
menikmati hubungan seksual dan orgasme yang normal. Namun, jika rasa
nyeri ini terjadi berulang-ulang, segera periksakan kepada ahlinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar