Gangguan prostat adalah kasus yang lumrah terjadi pada pria utamanya
mereka yang telah beranjak tua. Kondisi prostat biasanya berfungsi baik
sehingga kebanyakan orang bahkan tak menyadari keberadaannya sampai usia
40-an atau 50-an, walaupun ada pula yang telah mengalami gangguan saat
masih usia 30-an.
Banyak penelitian dilakukan untuk menyingkap penyebab serta faktor
risiko gangguan prostat. Salah satu di antaranya adalah riset yang
dipimpin Kristian T Jorgensen dari Statens Serum Institute di
Kopenhagen, Denmark. Riset yang dimuat dalam Medical Journal Cancer itu
menemukan bahwa pria yang tak memiliki anak berisiko lebih rendah
mengalami kanker prostat di banding pria yang punya anak. Namun begitu,
pria yang punya banyak anak ternyata memiliki resiko rendah terkena
kanker tersebut.
Jorgensen dan rekan-rekannya sampai pada kesimpulan tersebut setelah
meneliti sejumlah pria kelahiran Denmark dari tahun 1935 hingga 1988.
Hasil riset menunjukkan, pria yang tak punya anak berisiko 16 persen
lebih rendah mengidap kanker prostat dibandingkan para ayah. Tetapi di
antara pria yang menjadi ayah, risiko terkena penyakit itu secara
bertahap menurun seiring bertambahnya jumlah anak yang dimiliki.
Menurut peneliti, alasan munculnya hubungan yang bertentangan ini masih
belum dapat dipastikan. Tetapi hasil temuan ini didasarkan pada riset
sebelumnya yang menghubungkan kondisi tidak punya anak dengan rendahnya
risiko kanker prostat.
Sebuah teori mengatakan bahwa pria yang tak punya anak akibat
infertilitas kemungkinan beresiko lebih kecil mengidap kanker prostat
karena memiliki kadar testosteron yang rendah. Namun Jorgensen dan
timnnya mengatakan hal itu masih harus dibuktikan.
Menurut data riset, pria yang tak punya anak memiliki sejumlah
kemungkinan bervariasi di antaranya karena infertil (tidak subur) atau
punya pasangan yang tak subur, dan sebagian lagi memang memilih tidak
punya anak.
Lalu mengapa pria dengan banyak anak beresiko lebih kecil mengidap
kanker prostat dibanding yang hanyapunya satu anak saja? Peneliti
berspekulasi, hal itu terjadi karena pria yang punya anak lebih dari
satu orang adalah pria yang jauh lebih sehat fisiknya. Pria yang punya
banyak anak juga dapat mempertahankan kesuburannya hingga usia tertentu,
sehingga mereka lebih resisten mengalami kanker prostat.
Yang pasti, penelitian lanjutan dibutuhkan untuk memahami kondisi yang
berkaitan dengan faktor-faktor lingkungan biologis, sosial dan perilaku,
yang mendasari temuan ini.
Bila info Kanker Prostat dan Status Keayahan ini menurut anda menarik, jangan Lupa Komentari, share ke facebook, twitter, G+, atau ikuti via email anda...:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar