Para peneliti menemukan, 86 persen anak laki-laki yang aktif bermasturbasi ternyata delapan kali lebih mungkin untuk menggunakan kondom ketika dewasa dibandingkan 44 persen anak laki-laki yang tidak bermasturbasi.
Lebih lanjut, anak-anak yang bermasturbasi melaporkan berhubungan seks lebih sering daripada mereka yang tidak bermasturbasi, termasuk seks oral dan vaginal intercourse.
Studi dihelat lewat survei nasional yang representatif kepada 820 remaja, usia antara 14-17 tahun. Pimpinan studi, Dr Cynthia Robbins dari Indiana University menemukan bahwa hampir tiga perempat anak laki-laki mengatakan mereka bermasturbasi, sementara kurang dari setengah anak perempuan melakukannya.
Menekan angka kehamilan muda
Sementara belum ada studi yang mengaitkan masturbasi mengarah ke seks yang aman, studi tersebut melaporkan, "Hubungan perilaku apapun dengan peningkatan pemakaian kondom membutuhkan penyelidikan lebih lanjut, mengingat tingginya kehamilan tidak diinginkan dan infeksi menular seksual pada remaja."
Pada 2009, di Amerika Serikat terdapat hampir 410.000 kelahiran pada wanita 15-19 tahun, di mana biaya pemeliharaan ibu usia remaja bisa mencapai USD9,1 miliar. Demikian menurut penelitian baru yang didukung oleh pembuat kondom Trojan Gereja & Dwight Co, seperti dilansir Reuters Health.
Penelitian yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine ini sendiri tidak mengamati perilaku seksual pada wanita.
Para peneliti mencatat bahwa masturbasi adalah topik yang sangat hina di AS, dan banyak dokter menghindar untuk membahas fenomena umum ini.
"Temuan ini bersama-sama dengan publikasi yang sudah ada harus dimanfaatkan penyedia layanan kesehatan untuk menginformasikan, mendidik, dan meyakinkan remaja tentang masturbasi. Hasilnya, remaja mendapatkan pendidikan seksualitas yang kompeten dan komprehensif," menurut kesimpulan penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar