Tentu saja tidak. Pria pun wajib menjaga keperjakaannya sebelum memutuskan tali pernikahan.
"Sebaiknya memang begitu bahwa masing-masing pasangan harus bisa menahan seks sebelum ada ikatan resmi. Namun, gaya pacaran anak sekarang memang berbeda. Sekarang yang terjadi adalah pacaran itu banyak bekerja, tetapi sedikit berbicara. Tidak ngomong-ngomong, eh ujung-ujungnya seks aja. Saya nilai itu salah," tutur Dr Handrwan kepada okezone.
Dr Handrawan menambahkan, hubungan di luar pernikahan sebenarnya tidak hanya terjadi pada zaman sekarang. Tahun 1980-an hubungan free sex sudah memuncak juga.
"Tahun 1980 saya ikut konggres seksologi di Bali. Saat itu saya dapatkan informasi bahwa anak-anak SMP atau SMA di Bali menganggap free seks adalah hal biasa," kenangnya.
Mengenai hal itu, lanjutnya, sebaiknya pendidikan seks perlu ditanamkan sedini mungkin, mulai dari keluarga ataupun di sekolah.
"Untuk mengetahui apakah perempuan itu perawan atau tidak, sekilas bisa dilihat dari bentuk panggulnya yang turun. Berbeda dengan pria, yang tidak ditemukan tanda-tanda fisiknya. Tapi bukan berarti pria lantas merasa aman. Bagaimanapun hubungan dikatakan sehat jika dilakukan pascapernikahan," pungkasnya. (tty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar