Ada
ungkapan yang mengatakan bahwa pria memberi cinta untuk mendapat seks,
sedangkan wanita memberikan seks untuk mendapatkan cinta. Entah Anda
setuju atau tidak dengan pernyataan di atas, namun yang jelas, sebagai
wanita, kita perlu tahu bahwa kita memang berbeda.
Mungkin seks boleh dibilang merupakan masalah terakhir yang ada dalam
pemikiran atau bahan pembicaraan tiap kaum wanita, namun bagi kaum Adam,
masalah ini sangat menarik perhatian mereka.
Dave Meurer dalam bukunya yang berjudul IF YOU WANT BREAKFAST IN BED,
SLEEP IN THE KITCHEN memaparkan dengan gamblang maksud tersembunyi di
balik perbedaan tajam antara seksualitas pria dan wanita.
Dalam bukunya yang cukup humoris dan blak-blakan tersebut, Dave
menggambarkan rangsangan seksual pria bak kilang gas yang meledak,
sedangkan pada wanita seperti sekering yang lambat. Mengapa Pencipta
kita menciptakan perbedaan yang begitu tajam?!
Menurut Dave, setidaknya ada 3 alasan utama yang melatarbelakangi perbedaan tersebut.
Alasan yang pertama mungkin memang terdengar konyol, namun sebenarnya
hal ini masuk akal, yaitu supaya manusia tidak cepat 'beranak' seperti
kelinci atau hamster.
Dapatkah Anda membayangkan bagaimana jadinya dunia ini jika manusia
beranak secepat dan sebanyak hewan-hewan lucu tersebut. Oleh karena itu,
wanita diberi 'sekering yang lambat' untuk mengimbangi 'ledakan' pria.
Kedua, agar pria mau berkomitmen dan menikahi Anda. Secara alami, kaum
pria menghindari yang namanya kedalaman interpersonal. Mereka tidak
terbiasa dengan hal-hal yang menyangkut perasaan, karena logika mereka
cenderung mendominasi.
Seandainya pria diciptakan tanpa dorongan seks yang kuat maka mereka
akan merasa cukup puas jika harus hidup hanya dengan teman-teman pria
mereka dan kegiatan atau pertandingan olah raga.
Sebaliknya, kita memiliki sejumlah besar kualitas emosional dan
relasional yang tidak dimiliki oleh makhluk berkumis itu. Masalahnya
justru dalam pikatan seksual itulah, pria 'dipaksa' belajar tentang yang
namanya mengekspresikan emosi, berhubungan (relasional), dan empati.
Selain itu, lewat seks, pria juga 'dipaksa' berubah untuk menjadi lebih
dewasa dan komunikatif. Sebelum menikah, seorang pria bujangan tidak
pernah membahas tentang "Apa yang kau rasakan hari ini di kantor?"
dengan teman kosnya. Jika ditanya tentang bagaimana pengalaman mereka
sepanjang hari itu pun, mungkin mereka akan menjawab dengan singkat,
"baik".
Namun, lain halnya ketika menikah, mereka menjumpai makhluk emosional
seperti kita yang ingin tahu dan menggali lebih banyak tentang perasaan
mereka.
Keberadaan seks itulah yang kemudian menjadi jembatan agar pria belajar lebih terbuka, lebih komunikatif, dan lebih dewasa.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa pria memberi cinta untuk mendapat
seks, sedangkan wanita memberikan seks untuk mendapatkan cinta. Entah
Anda setuju atau tidak dengan pernyataan di atas, namun yang jelas,
sebagai wanita, kita perlu tahu bahwa kita memang berbeda.
Mari kita gunakan perbedaan yang ada ini untuk saling melengkapi dan bukan saling menyerang atau menjatuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar