Telah
kita ketahui bersama bahwa kebutuhan utama pria adalah seks. Namun
sayangnya, banyak istri yang kemudian menyalahgunakan pengetahuan ini
untuk 'memeras' suami mereka. Mereka kemudian melakukan aksi mogok seks
terhadap suami, agar suami mau mengalah pada istri.
Menghukum atau menundukkan suami agar mau mengikuti kemauan istri
merupakan dua alasan yang kerap dipakai para istri saat mereka melakukan
aksi tersebut.
Memang sebagai istri, mereka tak bisa disalahkan sepenuhnya. Bukan
sepenuhnya kesalahan istri jika ternyata kelakuan suami yang menyebabkan
istri-istri jadi hilang 'selera' untuk berhubungan.
Misalnya, saat suami kasar, maka istri akan cenderung menjauh dan tidak
nyaman untuk berhubungan intim, apalagi jika suami belum sadar dan minta
maaf. Namun, hal itu tidak berarti bahwa aksi mogok seks tersebut dapat
dibenarkan.
Saat seorang wanita memutuskan menerima lamaran seorang pria dan
kemudian mereka bersatu dalam pernikahan, maka wanita tersebut tidak
lagi berkuasa sepenuhnya atas tubuhnya. Suami memiliki hak atas tubuh
istrinya.
Lalu, bagaimana jika kelakuan buruk suami yang menyebabkan istri tidak
'selera'? Beritahu dengan lembut pada suami Anda, bahwa Anda tidak
nyaman melakukan hubungan karena sikap buruknya tadi. Anda pun
bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Jangan
menghukum suami dengan melancarkan aksi mogok tersebut.
Jangan pula memakai aksi ini untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.
Seorang pria akan menjauhi dan bahkan bisa membenci wanita yang suka
memanipulasi dirinya untuk mendapatkan keinginannya. Seorang pria tidak
suka dipaksa. Apalagi jika alasan Anda tak mau berhubungan ternyata
hanyalah karena Anda tidak dibelikan berlian oleh suami Anda. Dia bisa
marah besar dan terluka atas ulah Anda tersebut.
Jelas sudah bahwa aksi tersebut tidak menyelesaikan masalah, malah bisa
jadi menimbulkan masalah baru, yaitu perselingkuhan. Suami bisa mencari
wanita lain jika ia tidak mendapatkan apa yang ia butuhkan dari istri
sahnya. Jika sudah begini, siapa yang bakal dirugikan kalau bukan Anda
sendiri. So, be wise!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar