Berbagai
hal lucu mungkin Anda dengar atau bahkan Anda percaya mengenai
masturbasi, ada yang bilang bikin buta, gila, bikin jerawat, tumbuh
rambut, atau hal lain yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Sayangnya hal tersebut malah dipercaya gila-gilaan. Fakta yang dibuat,
masturbasi adalah hal yang paling sering dilakukan sekaligus dihina
sebagai aktivitas seksual. Benarkah jika masturbasi diartikan demikian?
Beberapa fakta kemudian muncul menanggapi mitos tentang masturbasi. Dan
tahukah Anda beberapa ahli telah membuktikan fakta yang sesungguhnya.
Mitos: masturbasi hanya bagi mereka yang muda
Fakta: kenyataannya, aktivitas ini dapat berlangsung seumur
hidup. Survey terus menerus menunjukkan bahwa antara 70 sampai 95%
wanita dan pria dewasa melakukan masturbasi. Bahkan 46% mereka yang
berusia 60 tahun masih bermasturbasi. Hal ini menunjukkan bahwa
masturbasi tidak hanya bagi mereka yang muda, tapi juga bukan bentuk
tindakan seks yang "belum dewasa".
Mitos: masturbasi bukan "seks sesungguhnya"
Fakta: masturbasi sendiri adalah bentuk tindakan seksual, dengan
hasil orgasme yang sesungguhnya pula. Dari sisi kesehatan, masturbasi
adalah kegiatan seks yang dapat disamakan seperti penetrasi, oral seks,
dan ciuman. Ditemukan juga bahwa mereka yang memiliki pasangan juga
tetap bermasturbasi, jadi masturbasi bukan hanya buat mereka yang
sendirian bisa juga dilakukan oleh yang sudah berpasangan. Sah dan wajar
dilakukan.
Mitos: masturbasi buruk bagi kesehatan Anda
Fakta: pada tahun 1712, ada usaha untuk menjual "obat" yang
dikatakan dapat menghentikan proses "polusi diri" ini, dan sebagai cara
untuk beriklan, mereka mengatakan bahwa masturbasi buruk bagi kesehatan.
Semua hal yang dikatakan bahwa masturbasi dapat membuat buta, membuat
jerawat, atau membuat lutut keropos. Sudah dibuktikan secara ilmiah
bahwa hal ini sama sekali tidak benar. Sekarang hampir semua dokter dan
peneliti sepakat bahwa masturbasi tidak berbahaya.
Mitos: laki-laki harus bermasturbasi, wanita tidak
Fakta: memang secara statistik hal ini benar, tapi bukan berarti
bahwa hal ini terjadi karena "kebutuhan biologis" yang harus dipenuhi.
Hal ini memang terjadi karena masturbasi pada wanita dianggap buruk, dan
hal ini membuat keengganan dalam melaporkan kejadian sebenarnya. Tapi
tidak ada riset yang membuktikan bahwa dorongan seksual bergantung pada
gender.
Mitos: mereka yang berada dalam hubungan tidak perlu bermasturbasi
Fakta: mitos ini banyak beredar, sehingga orang sering melakukan
masturbasi secara sembunyi-sembunyi. Survey menunjukkan bahwa semua
orang bermasturbasi bahkan ketika mereka berada dalam hubungan. Pembaca
Playboy, yang 72% sudah menikah, tetap melakukan masturbasi, sementara
62% wanita menikah juga melakukan masturbasi.
Mitos: masturbasi terlalu berbahaya
Fakta: kecuali beberapa kasus yang sangat langka, masturbasi
tidak berbahaya. Jika seseorang berada dalam dorongan konstan untuk
bermasturbasi atau tidak dapat melalukan kegiatan seksual lain selain
masturbasi, maka sudah saatnya seseorang ini menemui ahli kesehatan
mental. Tapi masturbasi, sebulan sekali atau tiga kali sehari, tidak
memiliki bahaya secara khusus.
Mitos: hanya orang tertentu saja yang bermasturbasi
Fakta: Survey membuktikan bahwa mitos ini salah. Baik Anda
berusia 19 atau 99, religius, sekuler, liberal ataupun konservatif,
selama Anda bisa melakukannya, bahkan di atas kursi roda ataupun roller
skate, Anda dapat terus melakukannya tanpa takut resiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar