Gangguan fungsi seksual bisa terjadi baik pada laki-laki maupun pada perempuan, tetapi lebih sering terjadi pada kaum hawa. Hal ini diketahui melalui studi yang dilakukan oleh Laumann et al, didapati bahwa 43% gangguan fungsi seksual terjadi pada perempuan dan 31% pada laki-laki.
Master and Johnson (1966) adalah yang pertama kali membagi siklus respon seksual menjadi 4 fase yaitu excitement, plateu, orgasm, dan resolution.
Menurut seksolog dr. Mulyadi Tedjapranata, MD gangguan fungsi seksual disebabkan oleh berbagai faktor, baik psikis, fisik, sosio kultural, pengalaman seksual dan proses belajar.
Seperti kita ketahui bahwa kebutuhan seksual merupakan kebutuhan biologis setiap insani yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Oleh sebab itu, gangguan pada masalah seksual ini dapat menyebabkan terjadinya ketidakharmonisan suatu pasangan atau keluarga, terlebih lagi apabila tidak ada upaya untuk mencari pemecahan masalahnya atau tidak mendapatkan keberhasilan dalam pengobatan.
Gangguan pada pasangan yang sering ditemui adalah gangguan dorongan seksual atau gairah seksual dan gangguan ereksi (impoten). Kedua keadaan ini timbulnya bisa secara bersamaan dan dapat pula berdiri sendiri-sendiri, yang jelas keadaan ini akan menyebabkan gangguan fungsi seksual seseorang.
Faktor fisik yang menyebabkan dorongan seksual menurun adalah bertambahnya usia yang berhubungan dengan berkurangnya hormon testosteron dan gangguan kesehatan tubuh karena sebab tertentu, khususnya penyakit (hati, ginjal, diabetes, jantung, paru-paru, anemia, kelenjar gondok, hipoglikemia, kadar kalium darah rendah). Begitu pula dengan para pengguna alkohol yang berlebihan juga menurunkan dorongan seksual.
Sedangkan gangguan secara psikis, disebabkan oleh kekecewaan atau tekanan mental yang berat, seperti bau badan yang mengganggu dan bau mulut. Pengalaman seksual yang tidak menyenangkan apalagi menyakitkan juga dapat menimbulkan trauma sehingga dorongan seksual akan tertekan bahkan lenyap sama sekali.
Kemudian yang paling sering dialami oleh manusia adalah stres yang berkepanjangan atau depresi, tentu saja hal ini akan berakibat menurunnya dorongan seksual.
Tidak sedikit pasangan yang mengalami penurunan dorongan seksual, kurang menyadari bahwa pokok pangkal permasalahan yang sebenarnya ada di dalam diri mereka sendiri.
Rasa jemu atau bosan karena sudah bertahun-tahun menikah. Jika dibiarkan, maka mereka akan terperangkap dalam kejemuan. Karena mereka sendiri yang tidak berusaha menciptakan suasana baru. Daya tarik fisik juga mempunyai andil yang sangat besar dalam fungsi seksual dibandingkan daya tarik non fisik lainnya.
Seksolog berkacamata minus ini menegaskan bahwa yang sangat berbahaya dan berakibat fatal adalah apabila timbul rasa tidak percaya yang merupakan dasar komunikasi yang mutlak diperlukan antara pasangan suami istri.
Di samping rasa cemas, stres berat, kekecewaan, hilangnya daya tarik pasangan, dan pengalaman seksual sebelumnya yang tidak menyenangkan, faktor sosial kultur dan budaya ikut berperan menjadi penyebab timbulnya hambatan dorongan seksual.
Langkah langkah apa yang dapat diupayakan mengatasi gangguan dorongan seksual? Berikut poin-poin penting yang diberikan oleh dr. Mulyadi Tedjapranata, MD.
Dr.Howard G.Hendricks mengatakan dalam bukunya Say it with love, "Communication however, is always two way street; not only what you are doing as a speaker, but what they are doing as a listeners is critical,"
Hubungan pasangan harus dilandasi dengan adanya komunikasi dua arah yang terbuka, suatu upaya komunikasi harus diseimbangkan dengan baik, begitu juga mengenai masalah kesenjangan seksual yang kini terjadi. Melalui komunikasi yang baik dapat diketahui gangguan fungsi seksual apa sebenarnya terjadi pada kedua belah pihak.
Create an instant erotic!
Ciptakan suatu suasana baru untuk menghindari kejemuan dengan melakukan suatu perubahan yang berpengaruh secara fisik ataupun psikis dalam hubungan pribadi dengan pasangan.
Misalnya dengan menyediakan waktu untuk berdua dengan pasangan, mengubah suasana rumah terutama tempat tidur, menyiapkan tempat tidur yang ditaburi bunga, cahaya lilin serta alunan musik yang romantis yang menimbulkan sensasi baru, atau pergi berdua ke suatu tempat yang baru dan jauh dari keramaian.
Say it with your kiss!
Suatu teknik berciuman yang sangat mendalam sehingga menimbulkan sensasi menggairahkan. Tak sekadar ciuman, melainkan dibubuhi dengan gerakan gerakan lidah yang liar, seperti melumat, menjilat, gigitan manja serta menggemaskan, disertai desahan menggelikan, dan meremas pada area-area sensitif.
Shows your lover whats you really want
Ungkapkan apa sebenarnya yang Anda inginkan dari pasangan secara gamblang, misalnya Anda menginginkan pasangan untuk naked, striptease sebagai foreplay. Lantas untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan, sebaiknya rayu pasangan dengan body language nan seksi bahkan sedikit nakal, sehingga mengundang hasrat nan menggelora.
Do not squeeze, tease it
Jangan menekan! Lakukan dengan sentuhan sentuhan yang lembut, saling meraba di bagian-bagian yang sensitif bahkan kalau perlu lakukan gerakan gerakan yang erotis sewaktu melepaskan pakaian dari tubuh anda. Sentuhan dari bawah kaki hingga kepala jangan sampai terlewatkan!
Put your honey in your mouth
Seks oral kini sudah menjadi bagian dalam kehidupan seksual. Selama pasangan saling menyukai tanpa terpaksa, seks oral merupakan variasi yang dahsyat. Tetapi pastikan bahwa seks oral tidak menimbulkan akibat buruk bagi pasangan. Pastikan pasangan atau Anda sendiri berada dalam keadaan sehat (tidak sedang sariawan, gusi bengkak, panas dalam).
Discover the joy of toys
Sensasi baru ditimbulkan dengan menutup mata pasangan diiringi musik yang syahdu, cahaya lilin yang temaram serta sentuhan di tubuh dengan menaburkan madu, susu, ice cream yang akan menimbulkan sensasi yang begitu menggetarkan.
Be provocative with new sexual position.
Banyak variasi posisi hubungan seksual yang dapat dilakukan oleh pasangan. Tetapi pada umumnya hubungan seksual diawali dengan posisi laki-laki di atas posisi ini disebut posisi klasik atau konvensional.
Berbagai variasi posisi hubungan seksual yang dapat dilakukan, yaitu posisi berbaring, posisi duduk, dan posisi berdiri. Ada sekitar 600 variasi posisi dalam hubungan seksual, pilihlah posisi baru yang menyenangkan pasangan suami istri agar bisa mencapai orgasme berkali-kali. (wo/oya/meg)
Seksolog : dr. Mulyadi Tedjapranata, MD
Praktek : Medizone Clinic, Taman Kemayoran Condominium Tower Cendana Lt. Dasar C03, Jl. H. Benyamin Sueb, Jakarta Pusat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar